Sabtu, 13 November 2010

Perbandingan Phonsel Android dengan BlackBerry

Dalam beberapa bulan ke depan vendor terkemuka akan mengeluarkan ponsel berbasis sistem operasi Android di Indonesia. Sebagai sistem operasi baru, Android disinyalir lebih aman termasuk jika dibandingkan BlackBerry.

Vendor ponsel terkemuka, beberapa bulan ke depan akan mulai mengeluarkan ponsel berbasis Android. Samsung, Sony Ericsson dan HTC adalah produsen ponsel yang menyatakan sinyal positif kehadiran sistem operasi open-source itu dalam perangkat kerasnya.

Berbagai sistem operasi terdahulu terbukti memiliki celah keamanan yang bisa dimanfaatkan penjahat dunia maya untuk meretasnya. Windows Mobile dan Symbian sebagai pemimpin pasar sistem operasi ponsel, telah banyak menuai virus dan malware.

Android sebagai satu sistem operasi teranyar dikhawatirkan juga mengalami hal serupa. “Tidak ada sistem yang benar-benar aman, Android yang berbasis open-source terlihat aman karena pengguna belum banyak mencari kelemahan sistem Android,” papar Senior Technical Consultant Symantec Andy Darmawan kemarin di Jakarta.

Menurutnya, Windows Mobile banyak terkena virus karena mereka adalah sistem operasi yang paling banyak digunakan saat ini. “Jadi para peretas tentu saja mencari perhatian dan pangsa pengguna sistem operasi terbesar,” timpalnya.

Dengan bergulirnya Android, banyak kalangan menunggu apakah sistem operasi ini memiliki celah keamanan yang bisa digunakan untuk tujuan jahat. Secara teori, sistem operasi apapun berpotensi terkena virus asalkan beberapa persyaratan mendasar terpenuhi.

Pertama adanya aplikasi pihak ketiga yang banyak ditawarkan oleh pengembang independen, kedua ada bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan dipahami oleh orang lain, dan ketiga pangsa pasarnya harus besar. Jika syarat tersebut belum terpenuhi maka akan relatif sulit untuk menembus Android.
“Android dalam satu-dua tahun ini, tidak akan ada gangguan virus dan relatif aman namun harus tetap juga dilihat perkembangannya apakah mampu menyaingi Symbian atau BlackBerry bahkan jika mungkin Windows,” ujar Spesialis Anti Virus Alfons Tanujaya.

Semakin banyak pengguna sebuah sistem operasi, semakin mudah dikenali dan dicari sisi kelemahannya. Maka Android harus besar terlebih dulu, agar berpotensi terserang virus maupun malware. Android juga menggunakan sistem Java yang penggunanya sangat banyak, namun jika pangsa pasar tidak besar, pembuat virus tidak akan tertarik.

“Jika perbandingan jumlah sistem operasi yang digunakan satu juta orang dengan 50 juta orang maka pembuat virus akan menyerang pihak market leader. Memang tidak ada jaminan bahwa tidak harus selalu market leader yang menjadi incaran,” jelas Alfons.

Ia menambahkan di dunia programming biasanya 10% berisi oknum iseng dan berniat membuat virus. Sehingga ketika semakin banyak pengguna suatu sistem operasi, maka pembuat virusnya juga bertambah.
Namun sistem open-source seperti pada Android memiliki kelebihan. Sifatnya yang terbuka dan dapat dikembangkan komunitas IT sehingga penjagaan Android akan lebih besar daripada sistem operasi lainnya.

“Justru open-source ini positif karena jika ditemukan celah keamanan, komunitas IT akan bahu-membahu menambal, sedangkan sisi lainnya open-source sistemnya gratis maka tidak akan ada yang bertanggung jawab,” tandas Alfons.

BlackBerry dan iPhone sejauh ini tercatat lebih aman dari virus, namun potensinya tetap ada. “Tapi dalam level sistem operasi sama halnya dengan Symbian dan Windows maka Android sejauh ini relatif lebih aman. Simpati psikologis Android dengan open-sourcenya akan memiliki dampak lebih baik juga bagi para pembuat virus dan pengguna,” ujar Alfons.

Andy Darmawan menilai pendidikan keamanan pada masyarakat harus senantiasa diberikan karena tidak ada satu pun perangkat lunak yang aman. Seperti di www.securityfocus.com bisa ditemukan celah keamanan dari setiap perangkat lunak yang bertambah setiap harinya.

“Setiap orang harus hati-hati menggunakan internet maupun berbagai aplikasi bahkan jika Windows dikatakan tidak aman justru Symantec menggunakan Windows di setiap kegiatannya. Yang terpenting adalah faktor pengguna, sistem operasi hanyalah alat bantu,” imbuhnya.

“Jika Android berhasil di pasar sistem operasi, ada dua potensi yang sama besar, yakni buruknya akan menjadi sasaran baru para peretas dan baiknya akan banyak yang melindungi karena nyaman dan mudah digunakan,” tambahnya. Ia mengatakan penggunaan handset dengan sistem Android untuk mengakses sistem perbankan relatif aman karena alasan sesama sistem operasi.

“Perbankan Indonesia cukup ketat dalam menyeleksi penggunaan sebuah sistem operasi agar tidak mudah dibobol. Mereka mempertimbangkan baik-buruknya terlebih dahulu agar kejahatan perbankan melalui internet tidak mudah terjadi lagi,” katanya.

“Penggunaan e-banking aman dengan Android karena sifatnya yang baru sehingga celah keamanan belum ditemukan para peretas.


Konsep Dasar dan Cara Kerja WLAN (WIRELESS LAN)

Jaringan wireless adalah jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi pakai file, printer, atau akses Internet.

Berbagi sumber file dan memindah-mindahkannya tanpa menggunakan kabel.
  • Mudah untuk disetup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor atau dirumah.
  • Produk dari produsen yang berbeda kadang-kadang tidak kompatibel.
  • Harganya lebih mahal dibanding menggunakan teknologi ethernet kabel biasa.

Bila Anda ingin mengkoneksikan dua komputer atau lebih di lokasi yang sukar atau tidak mungkin untuk memasang kabel jaringan, sebuah jaringan wireless (tanpa kabel) mungkin cocok untuk diterapkan. Setiap PC pada jaringan wireless dilengkapi dengan sebuah radio tranceiver, atau biasanya disebut adapter atau kartu wireless LAN, yang akan mengirim dan menerima sinyal radio dari dan ke PC lain dalam jaringan. Anda akan mendapatkan banyak adapter dengan konfigurasi internal dan eksternal, baik untuk PC desktop maupun notebook.



Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed LOS. Ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimana tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda. Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge.

Wireless LAN di desain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.

Mirip dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki nomor ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat, dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut. Sama dengan sebuah adapter Ethernet, sebuah kartu wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket langsung dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio, maka ia akan menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.


FREKUENSI

Frekuensi yang dipakai adalah 2.4 Ghz atau 5 Ghz yakni frekuensi yang tergolong pada ISM (Industrial, Scientific, dan Medial). Dalam teknologi W LAN ada dua standar yang digunakan yakni :
802.11 standar indoor yang terdiri dari :
  1. 802.11 2,4 GHz 2 Mbps
  2. 802.11a 5 GHz 54 Mbps
  3. 802.11a 2X 5 GHz 108 Mbps
  4. 802.11b 2,4 GHz 11 Mbps
  5. 802.11g 2.4 GHz 54 Mbps
  6. 802.11n 2,4 GHz 120 Mbps
802.16 standar outdoor salah satunya adalah WiMAX (World Interoperability for Microwave Access) yang sedang digodok penggunaannya di Indonesia.

Kecepatan mengirim data dan frekuensi yang digunakan oleh wireless LAN berbeda berdasarkan jenis atau produk yang dibuat, tergantung pada standar yang mereka gunakan. Vendor-vendor wireless LAN biasanya menggunakan beberapa standar, termasuk IEEE 802.11, IEEE 802.11b, OpenAir, dan HomeRF. Sayangnya, standar-standar tersebut tidak saling kompatibel satu sama lain, dan Anda harus menggunakan jenis/produk yang sama untuk dapat membangun sebuah jaringan.

Semua standar tersebut menggunakan adapter menggunakan segmen kecil pada frekuensi radio 2,4-GHz, sehingga bandwith radio untuk mengirim data menjadi kecil. Tetapi adapter tersebut menggunakan dua protokol untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengiriman sinyal:
  • Frequency hopping spread spectrum, dimana paket data dipecah dan dikirimkan menggunakan frekuensi yang berbeda-beda, satu pecahan bersisian dengan lainnya, sehingga seluruh data dikirim dan diterima oleh PC yang dituju. Kecepatan sinyal frekuensi ini sangat tinggi, serta dengan pemecahan paket data maka sistem ini memberikan keamanan yang dibutuhkan dalam satu jaringan, karena kebanyakan radio tranceiver biasa tidak dapat mengikutinya.
  • Direct sequence spread spectrum, sebuah metode dimana sebuah frekuensi radio dibagi menjadi tiga bagian yang sama, dan menyebarkan seluruh paket melalui salah satu bagian frekuensi ini. Adapter direct sequence akan mengenkripsi dan mendekripsi data yang keluar-masuk, sehingga orang yang tidak memiliki otoritas hanya akan mendengar suara desisan saja bila mereka menangkap sinyal radio tersebut.
Vendor wireless LAN biasanya menyebutkan transfer rate maksimum pada adapter buatan mereka. Model yang menggunakan standar 802.11 dapat mentransfer data hingga 2 megabit per detik, baik dengan metode frequency hopping atau direct sequence. Adapter yang menggunakan standar OpenAir dapat mentransfer data hingga 1,6-mbps menggunakan frequency hopping. Dan standar terbaru, HomeRF dapat mengirim dan menerima data dengan kecepatan 1,6-mbps (dengan menggunakan metoda frekuensi hopping). Wireless LAN kecepatan tinggi menggunakan standar 802.11b--yang dikenal sebagai WiFi--mampu mengirim data hingga 11-mbps dengan protokol direct sequence.

TOPOLOGI

Topologi LAN Kabel

LAN tradisional menghubungkan PC ke komputer lainnya yang juga menghubungkan ke file server, printer, dan perangkat jaringan lainnya dengan menggunakan kabel atau fiber optik sebagai media transmisi.

topologi LAN


Topologi Wireless LAN

Wireless LAN memungkinkan workstation untuk berkomunikasi dan mengakses jaringan dengan menggunakan propagasi radio sebagai media transmisi. Wireless LAN bisa menghubungkan LAN kabel yang telah ada sebagai sebuah extensi atau menjadi basis dari jaringan baru. W LAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit dan Universitas.

Dasar dari blok wireless LAN disebut dengan Sel. Sel adalah area yang dicakupi oleh Komunikasi Wireless. Areal cakupan ini tergantung pada kekuatan propagansi signal radio dan tipe konstruksi dari penghalang, partisi dan atau karakter fisik pada lingkungan dalam ruangan. PC Workstation, notebook, laptop, dan PDA dapat bergerak dengan bebas di dalam areal sell.


Wireless Sel

Setiap sel Wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic management. Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Poin (AP) yang mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada areal cakupan. Station juga saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui AP, jadi proses komunikasi antar station dapat di sembunyikan antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini AP berfungsi sebagai relay.

AP juga dapat berfungsi sebagai brigde yakni penghubung antara wireless station dan jaringan kabel dan juga dengan cell wireless lainnya.


Wireless LAN connectivity


ROAMING

Jika ada beberapa area dalam sebuah ruangan di cakupi oleh lebih dari satu Access Poin maka cakupan sel telah melakukan overlap. Setiap wireless station secara otomatis akan menentukan koneksi terbaik yang akan ditangkapnya dari sebuah Access Poin. Area Cakupan yang Overlapping merupakan attribut penting dalam melakukan setting Wireless LAN karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya roaming antar overlapping sells.


Roaming Melalui Overlaping Sel

Roaming memungkinkan para pengguna mobile dengan portable station untuk bergerak dengan mudah pada overlapping cells. Roaming merupakan work session yang terjadi ketika bergerak dari satu cell ke cell yang lainnya. Sebuah gedung dapat dicakupi oleh beberapa Access Poin. Ketika areal cakupan dari dua atau lebih access poin mengalami overlap maka station yang berada dalam areal overlapping tersebut bisa menentukan koneksi terbaik yang dapat dilakukan, dan seterusnya mencari Access Poin yang terbaik untuk melakukan koneksi. Untuk meminimalisasi packet loss selama perpindahan, AP yang lama dan AP yang baru saling berkomunikasi untuk mengkoordinasikan proses.

Load Balancing

Area cakupan dengan banyak pengguna dan traffik yang padat membutuhkan multi struktur sel. Pada Multi Struktur Sel, beberapa AP digambarkan pada area yang sama untuk membangun sebuah arael cakupan untuk menghasilkan throughput secara aggregat. Sebuah station yang berada di dalam sebuah coverage area sacara otomatis mengasosiasikan diri dengan AP yang memiliki kualitas signal terbaik. Station akan terkoneksi dengan AP dengan pembagian yang seimbang pada semua AP. Efisiensi akan didapatkan karena semua AP bekerja pada load level yang sama. Load Balancing juga dikenal dengan Load Sharing.

Area Cakupan Multi Cell Structure

Dynamic Rate Switching

Rate data pada masing-masing station secara otomatis disesuaikan berdasarkan kualitas signal yang diperoleh. Performance (throughput) akan dimaksimalkan dengan menambah rate data dan mengurangi re transmisi. Hal ini akab sangat penting untuk applikasi mobile dimana kualitas signal sangat fluktuatif tapi kurang penting untuk instalasi outdoor dimana kualitas signal stabil.

Media Access

Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA (Cariier Sense Multiple Access) dengan mekanisme CA (Collision Avoidance), sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.

Menghindari Tabrakan Data

Untuk menghindari terjadinya tabrakan data, setiap stasiun akan mentransmisikan frame RTS (Request To Send). Access Poin mengirim balik frame CTS (Clear To Send) untuk memulai transmisi data. Frame ini termasuk waktu saat stasiun mulai di transmisikan. Frame ini akan diterima oleh semua station dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit yang akan ditransmisikan selama X milidetik, jadi yang lain tidak bisa melakukan transmisi walaupun media transmisinya terlihat kosong.